LAPORAN PRAKTIKUM
“Kimia Lingkungan”
Di susun oleh :
NOVIA TRY ARIANI
Nim :
PO.71.330.10.2491
Kementerian Kesehatan RI
Poltekkes Jambi
Jurusan Kesehatan Lingkungan
2011
PRAKTIKUM 1
Judul Praktikum : Standarisasi
Hari/tanggal : Rabu/1 Desember 2010
Tujuan : Untuk mengetahui kualitas larutan dalam keadaan standar
Metode : Titrasi
- Prinsip
- Larutan 0,01 N ditambahkan dengan 2-3 tetes indikator PP 1%. Apabila dititrasi dengan larutan NaOH akan berubah warna menjadi Pink.
- Larutan 0,01 N ditambahkan dengan 2-3 tetes indikator MO 1%. Apabila dititrasi dengan larutan HCl akan berubah warna menjadi Jingga/Merah.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Pipet Tetes
- Bahan
- Larutan NaOH
- Larutan
- Indikator PP 1%
- Larutan HCl
- Larutan
- Indikator MO 1%
- Prosedur Kerja
Standarisasi NaOH :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan NaOH kedalam buret.
- Masukkan 0,01 N kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 2-3 tetes Indikator PP 1%.
- Titrasi dengan NaOH sampai warna Pink.
- Catat volume NaOH yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Standarisasi HCl :
- Masukkan HCl kedalam buret.
- Masukkan 0,01 N kedalam Erlenmeyer menggunakan pipet volume 10 ml.
- Tambahkan 2-3 tetes Indikator MO 1%.
- Titrasi dengan HCl sampai warna Jingga/Merah.
- Catat Volume HCl yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
- Perhitungan
Standarisasi NaOH :
Dik :
- NaOH : 44 ml
- NaOH : 41 ml
- V : 10 ml
- N : 0,01 N
Dit :
- N NaOH….??
Penyelesaian :
Vr NaOH = = = 42,5 ml
(Vr.N) NaOH = (V.N)
42,5.N NaOH = 10 . 0,01
N NaOH = = 0,0023 N
Standarisasi HCl:
Dik :
- HCl : 34 ml
- HCl : 30 ml
- V : 10 ml
- N : 0,01 N
Dit :
- N HCl….??
Penyelesaian :
Vr HCl = = = 32 ml
(Vr.N) HCl = (V.N)
32.N HCl = 10 . 0,01
N HCl = = 0,0031 N
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :
- Standarisasi NaOH dengan dapat diperoleh jumlah N NaOH yaitu sebesar 0,0023 N.
- Standarisasi HCl dengan dapat diperoleh jumlah N HCl yaitu sebesar 0,0031 N.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 2
Judul Praktikum : Kesadahan
Hari/tanggal : Rabu/16 Desember 2010
Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat kesadahan air
Metode : Kompleksometri
- Prinsip
EDTA akan membentuk kompleks khelat yang larut bila ditambahkan kedalam larutan atau pada 10,0 ± 0,1 maka larutan menjadi merah anggur. Bila kemudian ditambahkan larutan EDTA sebagai penitrasi ion-ion dan akan terkomplekskan, apabila EDTA yang ditambahkan untuk mengkomplekskan sudah cukup maka warna larutan akan berubah dari merah anggur menjadi biru, ini menunjukkan titik akhir titrasi telah tercapai.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 50 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Bahan
- Larutan EDTA
- Larutan
- Buffer Amoniak
- Indikator EBT
- Sampel air
- Prosedur Kerja
Standarisasi EDTA dengan :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan EDTA kedalam buret.
- Masukkan 0,01 m kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 1 mol Buffer Amoniak pH 10.
- Tambahkan seujung lidi indikator EBT, maka akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Selanjutnya titrasi dengan EDTA sampai berubah menjadi warna biru.
- Catat volume EDTA yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Kesadahan :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer.
- Tambahkan 1 mol Buffer Amoniak.
- Tambahkan seujung lidi Indikator EBT, maka larutan akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Titrasi dengan EDTA sampai warna Biru.
- Catat Volume EDTA yang terpakai.
- Perhitungan
Standarisasi EDTA dengan :
Dik :
- EDTA : 6 ml
- EDTA : 5,5 ml
- V : 10 ml
- M : 0,01 M
Dit :
- M EDTA….??
Penyelesaian :
Vr EDTA = = = 5,75 ml
(Vr.M) EDTA = (V.M)
5,75.M EDTA = 10 . 0,01
M EDTA = = 0,017 M
Kesadahan :
V EDTA : 11,5 ml
Mg/l Kesadahan = . V . M . mol
= . 11,5 . 0,017 . 100
= 391 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah kesadahan yang terdapat pada 50 ml air yaitu sebanyak 391 mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 3
Judul Praktikum : Kalsium
Hari/tanggal : Rabu/16 Desember 2010
Tujuan : Menghitung kadar kalsium yang terlarut dalam air
Metode : Kompleksometri
- Prinsip
Kalsium yang terdapat dalam contoh air akan bereaksi dengan EDTA pada suasana alkali (pH 12) membentuk kompleks yang akan merubah warna merah muda menjadi ungu/violet.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 50 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Bahan
- Larutan EDTA
- Larutan
- Larutan NaOH
- Buffer Amoniak
- Indikator Murexide
- Indikator EBT
- Sampel air
- Prosedur Kerja
Standarisasi EDTA dengan :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan EDTA kedalam buret.
- Masukkan 0,01 m kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 1 mol Buffer Amoniak pH 10.
- Tambahkan seujung lidi indikator EBT, maka akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Selanjutnya titrasi dengan EDTA sampai berubah menjadi warna biru.
- Catat volume EDTA yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Kalsium :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer.
- Tambahkan 1 ml larutan NaOH.
- Tambahkan seujung lidi Indikator Murexide, maka larutan akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Titrasi dengan EDTA sampai warna Ungu/violet.
- Catat Volume EDTA yang terpakai.
- Perhitungan
Standarisasi EDTA dengan :
Dik :
- EDTA : 6 ml
- EDTA : 5,5 ml
- V : 10 ml
- M : 0,01 M
Dit :
- M EDTA….??
Penyelesaian :
Vr EDTA = = = 5,75 ml
(Vr.M) EDTA = (V.M)
5,75.M EDTA = 10 . 0,01
M EDTA = = 0,017 M
Kalsium :
V EDTA : 5,5 ml
Mg/l Ca = . V . M . Ar Ca
= . 5,5 . 0,017 . 40
= 74,8 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar kalsium yang terlarut pada 50 ml air yaitu sebanyak 74,8 mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 4
Judul Praktikum : Magnesium
Hari/tanggal : Rabu/16 Desember 2010
Tujuan : Menghitung kadar magnesium yang terlarut dalam air
Metode : Kompleksometri
- Prinsip
Kadar magnesium yang terlarut dalam air dapat diketahui melalui volume EDTA yang terpakai untuk menghitung kadar kalsium dan kesadahan.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 50 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Bahan
- Larutan EDTA
- Larutan
- Larutan NaOH
- Buffer Amoniak
- Indikator Murexide
- Indikator EBT
- Sampel air
- Prosedur Kerja
Standarisasi EDTA dengan :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan EDTA kedalam buret.
- Masukkan 0,01 m kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 1 mol Buffer Amoniak pH 10.
- Tambahkan seujung lidi indikator EBT, maka akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Selanjutnya titrasi dengan EDTA sampai berubah menjadi warna biru.
- Catat volume EDTA yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Kesadahan :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer.
- Tambahkan 1 mol Buffer Amoniak.
- Tambahkan seujung lidi Indikator EBT, maka larutan akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Titrasi dengan EDTA sampai warna Biru.
- Catat Volume EDTA yang terpakai.
Kalsium :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer.
- Tambahkan 1 ml larutan NaOH.
- Tambahkan seujung lidi Indikator Murexide, maka larutan akan berubah menjadi warna Merah Anggur.
- Titrasi dengan EDTA sampai warna Ungu/violet.
- Catat Volume EDTA yang terpakai.
- Perhitungan
Standarisasi EDTA dengan :
Dik :
- EDTA : 6 ml
- EDTA : 5,5 ml
- V : 10 ml
- M : 0,01 M
Dit :
- M EDTA….??
Penyelesaian :
Vr EDTA = = = 5,75 ml
(Vr.M) EDTA = (V.M)
5,75.M EDTA = 10 . 0,01
M EDTA = = 0,017 M
Kesadahan :
V EDTA : 11,5 ml
Kalsium :
V EDTA : 5,5 ml
Magnesium :
Mg/l Mg = . ( . M . Ar Mg
= . (11,5 – 5,5) . 0,017 . 24
= 20 . 6 . 0,017 . 24
= 48,96 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar magnesium yang terlarut dalam air yaitu sebanyak 48,96 mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 5
Judul Praktikum : Zat Organik (Permanganat)
Hari/tanggal : Rabu/29 Desember 2010
Tujuan : Untuk mengetahui kandungan zat organik (permanganat) dalam air
Metode : Argentometri
- Prinsip
Sampel air yang ditambahkan dengan larutan dan larutan dan telah dipanaskan pada suhu 70°-80°C yang kemudian dititrasi dengan akan berubah menjadi warna pink.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 5 ml, 50 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Pemanas
- Pipet tetes
- Bahan
- Larutan
- Larutan
- Larutan
- Sampel air
- Prosedur Kerja
Standarisasi dengan :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan kedalam buret.
- Masukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 5 ml .
- Kemudian panaskan dengan suhu 70°-80°C
- Selanjutnya titrasi dengan sampai berubah menjadi warna Pink.
- Catat volume yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Sampel :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer.
- Tambahkan 5 ml .
- Tambahkan pertetes sehingga warnanya menjadi pink.
- Kemudian panaskan dengan suhu 70°-80°C.
- Selanjutnya tambahkan 10 ml .
- Tambahkan dengan 10 ml .
- Kemudian titrasi dengan hingga berwarna pink.
- Catat Volume yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
- Perhitungan
Standarisasi dengan :
Dik :
- : 12 ml
- : 11,5 ml
- V : 10 ml
- N : 0,01 N
Dit :
- N ….??
Penyelesaian :
Vr = = = 11,75 ml
(Vr.N) = (V.N)
11,75.N = 10 . 0,01
N = = 0,0085 N
Sampel :
Vr = = = 16,5 ml
Mg/l = .
= .
= 20 . 0,125 . 31,6
= 79 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan zat organik yang terdapat didalam 50 ml air yaitu sebesar 79 Mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 6
Judul Praktikum : Clorida
Hari/tanggal : Rabu/29 Desember 2010
Tujuan : Untuk mengetahui kadar clorida dalam air
Metode : Argentometri
- Prinsip
Sampel air yang ditambahkan dengan indikator 5% yang kemudian dititrasi dengan akan berubah menjadi warna merah bata.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 50 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Bahan
- Larutan
- Larutan NaCl
- Indikator
- Sampel air
- Prosedur Kerja
Standarisasi dengan NaCl :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan kedalam buret.
- Masukkan NaCl kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml atur pH 7-10 (NaOH).
- Tambahkan 1 ml indikator 5%.
- Selanjutnya titrasi dengan sampai berubah menjadi warna merah bata.
- Catat volume yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Blanko :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer atur pH 7-10 (NaOH).
- Tambahkan 1 ml indikator 5%.
- Selanjutnya titrasi dengan sampai berubah menjadi warna merah bata.
- Catat volume yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Sampel :
- Masukkan 50 ml air kedalam Erlenmeyer atur pH 7-10 (NaOH).
- Tambahkan 1 ml indikator 5%.
- Selanjutnya titrasi dengan sampai berubah menjadi warna merah bata.
- Catat volume yang terpakai.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
- Perhitungan
Standarisasi dengan NaCl :
Dik :
- : 3 ml
- : 6 ml
- V NaCl : 10 ml
- N NaCl : 0,01 N
Dit :
- N ….??
Penyelesaian :
Vr = = = 4,5 ml
(Vr.N) = (V.N) NaCl
4,5 .N = 10 . 0,01
N = = 0,02 N
Blanko :
Vr = = = 4,5 ml
Sampel :
Vr = = = 7,5 ml
Penyelesaian :
Mg/l Cl =
=
= 20 . 3 . 0,02 . 35,5
= 42,6 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kadar clorida yang terdapat didalam 50 ml air yaitu sebesar 42,6 Mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
PRAKTIKUM 7
Judul Praktikum : Oksigen Terlarut
Hari/tanggal : Sabtu/15 Januari 2011
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah oksigen yang terlarut dalam air
Metode : Iodometri
- Prinsip
Oksigen dalam sampel akan mengoksidasi pada keadaan akalis, sehingga terbentuk endapan . Dengan penambahan KI dan akan dibebaskan yang ekuivalen dengan DO. bebas dititrasi dengan dengan indikator amilum.
- Alat
- Buret Standar
- Erlenmeyer
- Pipet Volume 10 ml, 5 ml, 1 ml
- Beaker glass
- Karet Hisap
- Statip
- Pipet tetes
- Botol Oksigen 300 ml
- Bahan
- Larutan
- Larutan
- Larutan
- Larutan KI
- Indikator Amilum
- Larutan (P)
- Larutan
- Larutan
- Larutan 40%
- Reagen
- Prosedur Kerja
Standarisasi dengan :
- Pasang buret pada statip dengan cara jepit buret menggunakan klem yang ada pada statip.
- Masukkan kedalam buret.
- Masukkan kedalam Erlenmeyer sebanyak 10 ml.
- Tambahkan 5 ml 4 N.
- Tambahkan 10 ml KI 10%, warnanya akan menjadi kuning.
- Selanjutnya titrasi dengan sampai berubah menjadi warna kuning muda.
- Tambahkan 1 ml indicator amilum 1 %, larutan akan menjadi warna biru.
- Kemudian titrasi lagi dengan sehingga warna biru hilang.
- Catat volume yang terpakai untuk menghilangkan warna biru.
- Lakukan sebanyak 2 kali.
Sampel :
- Isi botol oksigen dengan sampel air sampai penuh.
- Tambahkan 0,7 ml (P).
- Tambahkan sampai berwarna pink.
- Tambahkan sampai warna pink hilang.
- Selanjutnya tambahkan 2 ml 40% dan 3 ml reagen , dan akan terbentuk endapan coklat.
- Tambahkan 2 ml (P) sampai berwarna kuning.
- Pindahkan ke Erlenmeyer.
- Titrasi dengan sampai warna kuning muda.
- Tambahkan 1 ml indicator amilum sehingga mejadi warna biru.
- Selanjutnya titrasi lagi dengan sampai warna biru hilang.
- Catat volume yang terpakai untuk menghilangkan warna biru.
- Perhitungan
Standarisasi dengan :
Dik :
- : 10,5 ml
- : 10,7 ml
- V : 10 ml
- N : 0,01 N
Dit :
- N ….??
Penyelesaian :
Vr = = = 6 ml
(Vr.N) = (V.N)
6. N = 10 . 0,01
N = = 0,01667 N
Sampel :
V : 6,5 ml
|
Mg/l =
=
=
= 2,95 Mg/l
- Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah oksigen yang terlarut dalam 300 ml air yaitu sebanyak 2,95 Mg/l.
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
Gustia Meri B, S.Pd, M.Pd
Tinggalkan komentar